Selasa, 18 Juni 2013

AFAMED!!

Terobosan baru obat Afamed (stemcell) memperbaiki vaskularisasi pembuluh darah. prevalensi penyakit DM (Diabetes Melitus) semakin meningkat. begitu juga dengan komplikasi yang ditimbulkannya. kenapa demikian?

Glukosa yang tinggi dalam darah akan mengganggu endotel pembuluh darah yang berupa elemen yang berperan dalam vaskularisasi pada pembuluh darah, antara lainthrombosit, fibrinogen, glukosa, smalldense (plag), Apo A1, Apo B, LDL Chol, HDL Chol, ssCRP, dan Trigliserida. 10 elemen ini bila tidak dijaga secara seimbang akan merusak dinding pembuluh darah dan timbul kerapuhan, serta endapan lemak, plag, thrombosit, dsb.

APA ITU AFAMED????
Afamed mengandung Alphanizomenon Floos Aquae (AFA) sejenis ganggang biru hijau tumbuh di danau Upper Klamath Oreogon Pasific AS dan sudah dikonsumsi secara aman selama 30th mengandung elemen pertumbuhan dan vitamin yang berkhasiat sebagai :
1. Aktivator membantu pelepasan stemcell dari sumsum tulang
2. optimalisasi sirkulasi stemcell ke seluruh jaringan tubuh
3. bermigrasi baik mendorong stemcell bermigrasi ke jaringan yang rusak.

APA ITU STEMCELL????
sel tubuh kita semua berasal dari STEMCELL (induk sel). semua penyakit yang terjadi akibat gangguan pada sel induk yang menjadi penyebabnya. Bergerak dengan masalah ini maka kami melakukan penelitian tentang elemen di pembuluh darah dengan menggunakan obat AFAMED  untuk menguji sampai dimana efek obat ini terhadap 10 elemen yang berpengaruh pada pembuluh darah.

dari hasil riset, ternyata afamed sangat membantu dalam memperbaiki kelancaran pembuluh darah, antara lain :
1. Menurunkan thrombosit (kekentalan)
2. menurunkan ssCRP (mencegah inflamasi pembuluh darah)
3. Menaikkan Apo A1 ( mencegah endapan plag)
4. menaikkan smalldense (mencegah endapan pembentuk plag)
sebab itu terobosan baru dari obat AFAMED yang menjanjikan dapat membantu vaskularisasi pembuluh darah. sehingga proses penyembuhan kaki busuk (gangren / luka DM) bisa kita hindari atau sembuhkan.

Kamis, 24 Januari 2013

CHORD GITAR HALEY REINHART UNDONE

 Intro:   Em    C    G    D    x2

     Em          C        G           D
 I'm sorry, I'm really a mess right now
       Em       C                G          D
 I'm trying my best to get it together somehow
    Em             C                    G                  D
 I can't see this way, light up in this pain that you left me
     Em           C                      G         D
 I'm unraveling, looking for things that'll never be

   Em         C              G          D
 Stars fade away they just crash into space
      Em             C          G        D
 Disappear from the light like you and I

                Em         C        G     D
 Tell me where love goes when it's gone
                Em         C            G    D
 Tell me where hearts go when they go wrong
          Em      C      G        D
 Suddenly someone is no one I've come
    Em      C       G     D
 Undone, undone, undone
    Em      C       G     D
 Undone, undone, undone

     Em        C      G        D
 I'm sorry, I let me fall for you
             Em          C             G          D
 I can erase you and forget you but I can't undo you
             Em           C                                              
 You're the hand I can't hold 
                          G           D
 The words I'm not told when I'm lonely
        Em             C                          G                D
 And I don't want you back, I just want to have what you took from me

  Em          C              G          D
 Stars fade away they just crash into space
       Em            C          G        D
 Disappear from the light like you and I

                Em         C        G     D
 Tell me where love goes when it's gone
                Em         C            G    D
 Tell me where hearts go when they go wrong
          Em      C      G        D
 Suddenly someone is no one I've come
    Em      C       G     D
 Undone, undone, undone

       Em            C
 I'll come around again
     G                D
 I know it's not the end
      Em                 C            G
 But right now I've got nowhere to begin
       D
 To begin

                Em         C        G     D
 Tell me where love goes when it's gone
                Em         C            G    D
 Tell me where hearts go when they go wrong
          Em      C      G        D
 Suddenly someone is no one I've come
    Em      C       G     D
 Undone, undone, undone

             Em    C      G    D
 Nothing but emptiness inside
                Em          C       G     D
 Love leaves a black hole where it dies
           Em    C     G         D
 How can I ever love again, I'm done
    Em      C       G     D
 Undone, undone, undone
    Em      C       G     D
 Undone, undone, undone
    Em      C       G     D
 Undone, undone

    Em     C     G     D     Em

Sabtu, 19 Januari 2013

CHORD GITAR JAMRUD



Chord Gitar Jamrud Kabari Aku

Jamrud / Kabari Aku

Intro  C

         C          F
Aku di sini, kau di sana
           C                         F
Membentang luas samudra biru, memisahkan kita
G           F
Ingin ku, berenang ke kotamu,
G              F                 C F
tapi pasti tenggelam dan kau sedih

        C              F
Kirimi aku, kabarmu di sana,
        C                                F
lewat telepon, surat, faksmili, ngobatin rinduku
G             F
Kirim juga, foto ukuran jumbo,
G             F
biar nanti ku pajang di kamarku

Reff
C
 Ngurangin beban ini
Dm
 Ngurangin sesak ini
F                 C
 Ngurangin rasa ingin bertemu
C
 Enggak perlu curiga,
Dm
 karna tahu kau masih,
A#                   G
 memegang janji yang dulu pernah kita s’pakati

C F C F

[*]
            A#         F              C
Mungkin tak lama lagi, aku hadir di sana
         A#         F                 C
Atau tak lama lagi, kau yang ada di sini

         C              F
Aku di sini, kau ada di sana
           C                         F
Membentang luas samudra biru, memisahkan kita
G            F
Ingin ku, terbang bersama angin
G              F
Tapi nanti, tersesat dan kau sedih

Chord Jamrud Selamat Ulang Tahun :

      C            Em
Hari ini hari yang kau tunggu
         F                   G
Bertambah satu tahun usiamu bahagialah kamu
        C            Em
Yang kuberi bukan jam dan cincin
       F                       G
Bukan seikat bunga atau puisi juga kalung hati

F                    C
Maaf bukannya pelit atau ga mau ngemodal dikit
            F                  G
Yang penting aku beri padamu, doa setulus hati

Reff
       F Fm        C
Smoga Tuhan melindungi kamu
        F                                  C
Serta tercapai semua angan dan dan cita-citamu
         F  Fm       C      Am
Mudah-mudahan diberi umur panjang
 D          G    C
Sehat selama-lamanya... Amin

(Selamat Ulang Tahun)

              C   F                  C  F
Selamat Ulang Tahun... Happy Birthday...


Chord Gitar dan Lirik Lagu Jamrud Putri ( New Version ) :

intro: A
         A C-B 4x
         E
         A C-B 3x A

A
Putri, gadis belia yang baru melek
                G
Jadi liar karena ingin keren
                A
Dan dibilang Trendi

Int : A C-B 3x A

A
Putri harusnya kamu ada di rumah
                 G
Isi P.R. atau les Fisika
             A
Bukan di Diskotik

Int : A C-B 3x A

F
Sgala macam kau coba asal bau USA
Dari Red Label hingga tanpa B.H.
Tingkah laku berubah serasa hidup di L.A.
               G
Dan kau pun bangga

A
Putri sayang tubuhmu koq digratisin
                   G
Hanya untuk kejar satu kata
                 A
Biar di bilang sexi

Int : A C-B 3x A

F
Sgala macam kau suka asal bau USA
Bercinta di DRIVE In, sambil Week End
Semua teman pria mu mirip Junkies di L.A.
                G
Dan kau pun tertawa

Chorus :
A  F
Ini konyol namanya
A     F
Hampir tak ada tujuan pasti
A   F
Jadi apa yang kau cari
   E
Mungkin kau wiraswasta tubuh
E
Atau kau nikmati sendiri

Int : E

Solo : A F 4x E

A
Putri wajahmu memelas pucat pasi
                    G
Mengurung diri dalam kamarnya
               A
Dan dibilang Bunting

Int : A C-B 3x A

F
Sgala macam kau suka asal bau USA
Bercinta di DRIVE In, sambil Week End
Semua teman pria mu mirip Junkies di L.A.
                G
Dan kau pun tertawa

Chorus :
A  F
Ini konyol namanya
A     F
Hampir tak ada tujuan pasti
A   F
Jadi apa yang kau cari
   E
Mungkin kau wiraswasta tubuh
E
Atau kau nikmati sendiri

A  F
Ini konyol namanya
A     F
Hampir tak ada tujuan pasti
A   F
Jadi apa yang kau cari
   E
Mungkin kau wiraswasta tubuh
E
Atau kau nikmati sendiri

A      F
 putri..
A      F
 putri...
A      F   E
 putri... yoooo

Ending : A C-B 3x A

KONSEP DEPRESI





Definisi
Depresi adalah suatu kelainan alam perasaan berupa hilangnya minat atau kesenangan dalam aktivitas-aktivitas yang biasa dan pada waktu yang lampau (Townsend,1998:179). Rentang respon emosi individu dapat berfluktuasi dalam rentang respon emosi dari adaptif sampai maladaptif. Respon depresi merupakan emosi yang mal adaptif (Keliat,1996:2).


 Jenis-Jenis Depresi
Penggolongan depresi dapat dibedakan (Wilkinson,1995:18 - 26):
1.    Menurut gejalanya
-       Depresi neurotik
Depresi neurotik biasanya terjadi setelah mengalami peristiwa yang menyedihkan tetapi yang jauh lebih berat daripada biasanya. Penderitanya seringkali dipenuhi trauma emosional yang mendahului penyakit misalnya kehilangan orang yang dicintai, pekerjaan, milik berharga, atau seorang kekasih. Orang yang menderita depresi neurotik bisa merasa gelisah, cemas dan sekaligus merasa depresi. Mereka menderita hipokondria atau ketakutan yang abnormal seperti agrofobia tetapi mereka tidak menderita delusi atau halusinasi.
-       Depresi psikotik
Secara tegas istilah 'psikotik' harus dipakai untuk penyakit depresi yang berkaitan dengan delusi dan halusinasi atau keduanya.
-       Psikosis depresi manik
Depresi manik biasanya merupakan penyakit yang kambuh kembali disertai gangguan suasana hati yang berat. Orang yang mengalami gangguan ini menunjukkan gabungan depresi dan rasa cemas tetapi kadang-kadang hal ini dapat diganti dengan perasaan gembira, gairah, dan aktivitas secara berlebihan gambaran ini disebut 'mania'.
-       Pemisahan diantara keduanya
Para dokter membedakan antara depresi neurotik dan psikotik tidak hanya berdasarkan gejala lain yang ada dan seberapa terganggunya perilaku orang tersebut.
2.    Menurut Penyebabnya
-       Depresi reaktif
Pada depresi reaktif, gejalanya diperkirakan akibat stres luar seperti kehilangan seseorang atau kehilangan pekerjaan.
-       Depresi endogenus
Pada depresi endogenous, gejalanya terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor lain.
-       Depresi primer dan sekunder
Tujuan penggolongan ini adalah untuk memisahkan depresi yang disebabkan penyakit fisik atau psiatrik atau kecanduan obat atau alkohol (depresi 'sekunder') dengan depresi yang tidak mempunyai penyebab-penyebab ini (depresi 'primer'). Penggolongan ini lebih banyak digunakan untuk penelitian tujuan perawatan.


3.    Menurut arah penyakit
-       Depresi tersembunyi
Diagnosa depresi tersembunyi (atau atipikal) kadang-kadang dibuat bilamana  depresi dianggap mendasari gangguan fisik dan mental yang tidak dapat diterangkan, misalnya rasa sakit yang lama tanpa sebab yang nyata atau hipokondria atau sebaliknya perilaku yang tidak dapat diterangkan seperti wanita lanjut usia yang suka mengutil.
-       Berduka
Proses kesedihan itu wajar dan merupakan reaksi yang diperlukan terhadap suatu kehilangan. Proses ini membuat orang yang kehilangan itu mampu menerima kenyataan tersebut, mengalami rasa sakit akibat kesedihan yang menimpa, menderita putusnya hubungan dengan orang yang dicintai dan penyesuaian kembali.
-       Depresi pascalahir
Banyak wanita kadang-kadang mengalami periode gangguan emosional dalam 10 hari pertama setelah melahirkan bayi ketika emosi mereka masih labil dan mereka merasa sedih dan suka menangis. Seringkali hal itu berlangsung selama satu atau dua hari kemudian berlalu.
-       Depresi dan manula
Usia tua merupakan saat meningkatnya kerentanan terhadap depresi. Namun, kadang-kadang depresi pada manula ditutupi oleh penyakit fisik dan cacat tubuh seperti penglihatan atau pendengaran yang terganggu. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengingat kemungkinan terjadinya penyakit depresi pada orang tua.
2.3.3 Faktor Predisposisi
Terdapat 2 teori untuk menjelaskan faktor pendukung terjadinya depresii (Townsend,1998:181 - 183):
1.    Teori Biologis
a.    Genetik. Dari sejumlah penyelidikan yang telah dilakukan ditemukan bahwa terdapat dukungan keterlibatan herediter dalam penyakit depresi. Luasnya akibat pada pokoknya tampak menjadi lebih tinggi diantara individu-individu yang memiliki hubungan keluarga dengan kelainan tersebut daripada diantara populasi umum (DSM-III-R, 1987).
b.   Biokimia. Ketidakseimbangan elektrolit tampak memainkan peranan dalam penyakit depresif. Suatu kesalahan hasil metabolisme dalam perubahan natrium dan kalium di dalam neuron (Gibbons, 1960).
Teori biokimia yang lainnya menyangkut biogenik amin norepinefrin, dopamin, dan serotinin. Tingkatan zat-zat kimia ini mengalami defisiensi dalam individu dengan penyakit depresif (Janowsky et al, 1988).
2.    Teori Psikososial
a.    Psikoanalisa. Teori ini (Klein, 1934) melibatkan suatu ketidakpuasan dalam hubungan awal ibu-bayi sebagai suatu predisposisi untuk penyakit depresif. Kebutuhan bayi tidak terpenuhi, suatu kondisi yang digambarkan sebagai suatu kehilangan. Respons berduka belum terpecahkan, dan kemarahan dan permusuhan ditunjukkan kepada diri sendiri. Ego tetap lemah, sementara superego meluas dan menjadi menghukum.
b.    Kognitif. Ahli teori-teori ini (Beck et al, 1979) yakin bahwa penyakit depresif terjadi sebagai suatu hasil dari kelainan kognitif. Kelainan proses pikir membantu perkembangan evaluasi diri individu. Persepsi merupakan ketidakadekuatan dan ketidakberhargaan. Pandangan untuk masa depan merupakan suatu kepesimisan keputusasaan.
c.    Teori Pembelajaran. Teori ini (seligman, 1973) mengemukakan bahwa penyakit depresif dipengaruhi oleh keyakinan individu bahwa ada kurang kontrol atau situasi-situasi kehidupannya. Ini dianggap bahwa keyakinan ini muncul dari pengalaman-pengalaman yang mengakibatkan kegagalan (baik yang dirasakan atau yang nyata). Setelah sejumlah kegagalan, individu merasa tidak berdaya untuk berhasil dalam usaha-usaha yang keras, dan oleh karena itu berhenti mencoba. Pembelajaran ketidakberdayaan ini digambarkan sebagai suatu predisposisi untuk penyakit depresif.
d.   Teori Kehilangan Objek. Teori ini (Bowly, 1973) menyatakan bahwa penyakit depresif terjadi jika pribadi tersebut terpisah dari atau ditolak orang terdekat selama 6 bulan pertama kehidupan. Proses ikatan diputuskan, dan anak menarik diri dari orang lain dan lingkungan.

2.3.4   Faktor Pencetus
Ada empat sumber utama stresor yang dapat mencetuskan gangguan alam perasaan (Sundeen,Stuart,1998:260):
1.    Kehilangan keterikatan, yang nyata atau yang dibayangkan, termasuk kehilangan cinta, seseorang, fungsi fisik, kedudukan, atau harga diri. Karena elemen aktual dan simbolik melibatkan konsep kehilangan, maka persepsi pasien merupakan hal yang sangat penting.
2.    Peristiwa besar dalam kehidupan sering dilaporkan sebagai pendahulu episode depresi dan mempunyai dampak terhadap masalah-masalah yang dihadapi sekarang dan kemampuan menyelesaikan masalah.
3.    Peran dan ketegangan peran telah dilaporkan mempengaruhi perkembangan depresi, terutama pada wanita.
4.    Perubahan fisiologik diakibatkan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik, seperti infeksi, neoplasma, dan gangguan keseimbangan metabolik, dapat mencetuskan gangguan alam perasaan.

2.3.5   Pengelolaan Depresi Pada Usia Lanjut (FKUI,2000:60 - 76)
1.    Hal-hal yang perlu diperhatikan pada usia lanjut :
a.    Obat-obatan
Beberapa jenis obat seperti digoksin, L-dopa, steroid, penyekat beta dan anti hipertensi lainnya, pemberian benzodiazepin jangka panjang, fenobarbiton, dan pemakaian neuroleptik jangka lama dapat mengakibatkan depresi.
b.    Neurobiologik
Perubahan neuroendokrinologik seperti hormon, neurotransmiter (serotonin, dopamin, dll) menyebabkan usia lanjut rentan terhadap depresi. Depresi pada usia lanjut dapat diakibatkan oleh proses neurodegeneratif, misalnya depresi sebagai gejala dari demensia.
c.    Psikososial
-       Kepribadian pasien sebelum sakit turut berperan dalam manifestasi gejala depresi, misalnya orang yang pencemas semasa mudanya ketika mengalami depresi di usia lanjut memperlihatkan gambaran depresi neurotik yang menyolok.
-       Dukungan sosial yang buruk, kapasitas membina keakraban yang lemah juga berperan  dalam terjadinya depresi.
-       Berbagai peristiwa kehidupan seperti kematian pasangan, problem keuangan yang berat, pindah rumah, peringatan peristiwa sedih, anak yang cacat menanjak dewasa, dan sebagainya lebih sering terjadi pada pasien-pasien usia lanjut dengan depresi dibandingkan dengan usia lanjut yang sehat.
2.    Gambaran Klinis Depresi Pada Usia Lanjut
Seorang usia lanjut yang mengalami depresi kebanyakan menyangkal adanya mood depresi. Yang terlihat adalah gejala hilangnya tenaga (loyo), hilangnya rasa senang, tidak bisa tidur atau keluhan rasa sakit dan nyeri. Menurut Brodaty (1991) gejala yang sering tampil adalah ansietas (kecemasan), preokupasi gejala fisik, perlambatan motorik, kelelahan, mencela diri sendiri, pikiran bunuh diri dan insomnia.
Gambaran klinik depresi pada pasien berusia lanjut (dibandingkan dengan pasien yang lebih muda), adalah mereka lebih banyak menonjolkan gejala somatiknya disamping mengeluh tentang gangguan memori, dan umumnya cenderung meminimalkan atau menyangkal mood depresinya. Hal lain yang tidak menguntungkan adalah pasien usia lanjut umumnya kurang mau mencari bantuan psikiater karena tak dapat menerima penjelasan yang bersifat psikologis untuk gangguan depresi yang mereka alami.
3.    Diagnosis Depresi
Gangguan depresi dibedakan dalam depresi ringan, sedang dan berat sesuai dengan banyak dan beratnya gejala serta dampaknya terhadap fungsi kehidupan seseorang. Menurut ICD 10, pada gangguan depresi ada 3 gejala utama yaitu :
·      Mood terdepresi (suasana perasaan hati murung / sedih),
·      Hilang minat atau gairah,
·      Hilang tenaga dan mudah lelah, yang disertai dengan gejala lain seperti :
Ø Konsentrasi menurun,
Ø Harga diri menurun,
Ø Perasaan bersalah,
Ø Pesimis memandang masa depan,
Ø Ide bunuh diri atau menyakiti diri sendiri,
Ø Pola tidur berubah,
Ø Nafsu makan menurun.

Tabel 2.1Pedoman Berat Ringannya Depresi
Depresi
Gejala
Utama
Gejala lain
Fungsi
Keterangan
Ringan
2
2
Baik
Distress +
Sedang
2
3 atau 4
Terganggu
Berlangsung minimal 2 minggu
Berat
3
4
Terganggu berat
Intensitas gejala sangat berat
               Sumber:Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI,2000                   

4.    Pemeriksaan pasien Depresi
Salah satu langkah awal yang penting dalam penatalaksanaan depresi adalah mendeteksi atau mengidentifikasi. Sampai saat ini belum ada suatu konsensus atau prosedur khusus untuk penapisan / skrining depresi pada populasi usia lanjut. Salah satu instrumen yang dapat membantu adalah Geriatric Depression Scale (GDS) yang terdiri atas 30 pertanyaan yang harus dijawab oleh pasien sendiri. GDS ini dapat dimampatkan menjadi hanya 15 pertanyaan saja.
Bilamana ditemukan tanda-tanda yang mengarah pada depresi, harus dilakukan lagi pemeriksaan yang lebih rinci sebagai berikut :
1.    Riwayat klinik / anamnesis
a.    riwayat keluarga
b.    gangguan psikiatri yang lampau
c.    kepribadian
d.   riwayat sosial
e.    ide / percobaan bunuh diri
f.     gangguan-gangguan somatik
g.    perkembangan gejala-gejala depresi
2.    Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada pasien depresi sangat penting karena gejala-gejala depresi sering disertai dengan penyakit fisik.
3.    Pemeriksaan kognitif
Penilaian Mini Mental State Examination (MMSE) pada usia lanjut yang menunjukkan gejala depresi bermanfaat dalam tindak lanjut penatalaksanaan pasien. Perbaikan pada MMSE setelah dilakukan terapi terhadap depresi, menunjukkan bahwa pasien dengan depresi mengalami masalah konsentrasi dan memori yang mempengaruhi fungsi kognitifnya.

4.    Pemeriksaan status mental
-       Penampilan dan perilaku
-       Mood / suasana perasaan hati
-       Pembicaraan
-       Isi pikiran
-       Gejala ansietas
-       Gejala hipokondriakal
5.    Pemeriksaan lainnya
Mengingat pasien usia lanjut rentan terhadap gangguan metabolik sekunder akibat penyakit depresi yang berat, seperti tidak adekuatnya asupan cairan, maka perlu dipertimbangkan pemeriksaan sebagai berikut :
-       ureum dan elektrolit
-       darah lengkap dan hitung jenis
-       Vitamin B12 dan Folat
-       Tes fungsi Tiroid
-       Foto dada
-       Lain-lain : serum sifilis,Electro Cardio Graphy ( ECG),Electro Encephalo Graphy ( EEG), CT-scan dst.

5.    Prognosis
Prognosis depresi pada usia lanjut tidaklah berbeda dengan prognosis pada usia yang lebih muda. Umumnya pasien akan sembuh dan tetap dapat berfungsi dengan baik jika depresi diobati dan ditatalaksana dengan baik. Hasil terapi yang kurang baik tampaknya berhubungan dengan episode awal yang parah dan adanya komorbiditas dengan penyakit kronik.


6.    Penatalaksanaan Depresi Pada usia Lanjut
1.    Terapi fisik
a.    Obat
Secara umum, semua obat antidepresan sama efektivitasnya. Pemilihan jenis antidepresan ditentukan oleh pengalaman klinikus dan pengenalan terhadap berbagai jenis antidepresan. Biasanya pengobatan dimulai dengan dosis separuh dosis dewasa, lalu dinaikkan perlahan-lahan sampai ada perbaikan gejala.
b.   Terapi Elektrokonvulsif (ECT)
Untuk pasien depresi yang tidak bisa makan dan minum, berniat bunuh diri atau retardasi hebat maka ECT merupakan pilihan terapi yang efektif dan aman. ECT diberikan 1- 2 kali seminggu pada pasien rawat nginap, unilateral untuk mengurangi confusion/memory problem. Terapi ECT diberikan sampai ada perbaikan mood (sekitar 5 - 10 kali), dilanjutkan dengan anti depresan untuk mencegah kekambuhan.
2.    Terapi Psikologik
a.    Psikoterapi
Psikoterapi individual maupun kelompok paling efektif jika dilakukan bersama-sama dengan pemberian antidepresan. Baik pendekatan psikodinamik maupun kognitif behaviour sama keberhasilannya. Meskipun mekanisme psikoterapi tidak sepenuhnya dimengerti, namun kecocokan antara pasien dan terapis dalam proses terapeutik akan meredakan gejala dan membuat pasien lebih nyaman, lebih mampu mengatasi persoalannya serta lebih percaya diri.
b.    Terapi kognitif
Terapi kognitif - perilaku bertujuan mengubah pola pikir pasien yang selalu negatif (persepsi diri, masa depan, dunia, diri tak berguna, tak mampu dan sebagainya) ke arah pola pikir yang netral atau positif. Ternyata pasien usia lanjut dengan depresi dapat menerima metode ini meskipun penjelasan harus diberikan secara singkat dan terfokus. Melalui latihan-latihan, tugas-tugas dan aktivitas tertentu terapi kognitif bertujuan mengubah perilaku dan pola pikir.
c.    Terapi keluarga
Problem keluarga dapat berperan dalam perkembangan penyakit depresi, sehingga dukungan terhadap keluarga pasien sangat penting. Proses penuaan mengubah dinamika keluarga, ada perubahan posisi dari dominan menjadi dependen pada orang usia lanjut. Tujuan terapi terhadap keluarga pasien yang depresi adalah untuk meredakan perasaan frustasi dan putus asa, mengubah dan memperbaiki sikap / struktur dalam keluarga yang menghambat proses penyembuhan pasien.
d.   Penanganan Ansietas (Relaksasi)
Teknik yang umum dipergunakan adalah program relaksasi progresif baik secara langsung dengan instruktur (psikolog atau terapis okupasional) atau melalui tape recorder. Teknik ini dapat dilakukan dalam praktek umum sehari-hari. Untuk menguasai teknik ini diperlukan kursus singkat terapi relaksasi.

7.    Dukungan Keluarga dalam Kaitannya dengan Depresi Pada Lansia
Keluarga memainkan suatu peranan yang signifikan dalam kehidupan pada hampir semua orang lanjut usia (lansia). Ketika keluarga tidak menjadi bagian kehidupan seseorang yang telah lansia, umumnya menyebabkan orang tersebut tidak mempunyai tempat tinggal, atau ada masalah-masalah yang telah berlangsung lama dan keterasingan. Sebaliknya, kepercayaan yang umum, ketika orang lansia akan membutuhkan bantuan keluarga menyediakan sekurang-kurangnya 80% dukungan / bantuan. Dibandingkan dengan "kenyamanan di hari tua", keluarga saat ini menyediakan kepedulian yang lebih luas selama periode waktu yang lama (Schmall, Pratt, 1993).
Walaupun anak yang telah dewasa adalah suatu sumber utama yang memberi bantuan terhadap orangtua yang lansia, beberapa trend demografi dan sosial mempunyai akibat / impak yang signifikan pada kemampuan anggota keluarga dalam menyediakan dukungan. Hal ini tidak berarti bahwa keluarga bertanggung jawab atas timbulnya depresi pada seseorang namun sudah jelas bahwa banyak masalah depresi berkisar di seputar kesulitan dalam cara anggota keluarga saling berkomunikasi dan saling berhubungan.